mY creation

mY creation
Grafity

Anak Jalanan dan Masalah Sosial

28 Agustus 2012
By : Ansya Diarky
:: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berita tentang anak jalanan seolah-olah tidak ada henti-hentinya. Derita dan penyiksaan yang mereka alami terkadang membuat kita sedih. Mereka harus berjuang ditengah-tengah kota yang kejam untuk mendapatkan sejumlah uang agar mereka bisa bertahan hidup dan tidak kelaparan. Jual rokok, membersihkan bus umum, atau juga penjaja koran, barangkali itu yang dapat mereka lakukan. Keuntungan yang mereka terima tidak seberapa, namun itu harus mereka lakukan agar mereka tetap hidup di kota metropolis ini. Anak jalanan ini biasanya mangkal diterminal atau dipersimpangan-persimpangan jalan.
Namun belakangan ini kita dengar bahwa puluhan anak jalanan berdelegasi ke DPRD tingkat I Sumut karena mereka digusur dari terminal Amplas, Mimbar umum, 17/10/1995. berita ini sungguh mengenaskan karena apa yang mereka lakukan adalah sebenarnya karena factor ekonomi. Keadaan ekonomi yang memaksa mereka harus bekerja, dan pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk seusia mereka adalah sector informal.
Penggusuran terhadapa anak ini akan memperparah keadaan. Akan timbul masalah social yang akan lebih besar. Anak-anak yang akan digusur akan kehilangan mata pencaharian, sedangkan secara ekonomi, mereka harus mencari lapangan usaha yang mampu memenuhi kebutuhannya. Bila lapangan usaha tersebut hilang, maka meraka akan mencari lapangan usaha lain, dan bila ini tidak didapatkan, mereka akan melakukan tindakan apa saja yang penting bagi mereka bisa menghasilkan uang. Dan ini yang menimbulkan dampak social. Sebab apa yang mereka lakukan sudah tidak memperhatikan norma-norma hukum yang berlaku. Bila ini sudah terjadi tentunya aparat keamanan akan semakin disibukkan kembali. Pencopetan, perampokan, penodongan dan tindak criminal lainnya akan menjadi suatu tindak pidana baru yang pelakunya adalah anak-anak di bawah umur.
Anak jalanan: Dilema? Sebenarnya isltilah anak jalanan pertama kali diperkenalkan di Amerika Selatan atau Brazilia yang digunakan bagi kelompok anak-anak yang hidup dijalanan umumnya sudah tidak memiliki ikatan tali dengan keluarganya. Anak-anak pada kategori ini pada umumnya sudah terlibat pada aktivitas-aktivitas yang berbau criminal. Kelompok ini juga disebut dalam istilah kriminologi sebagai anak-anak dilinguent. Istilah ini menjadi rancu ketika dicoba digunakan di negara berkembang lainnya yang pada umumnya mereka masih memiliki ikatan dengan keluarga. UNICEF kemudian menggunakan istilah hidup dijalanan bagi mereka yang sudah tidak memiliki ikatan keluarga, bekerja dijalanan bagi mereka yang masih memiliki ikatan dengan keluarga. Di Amerika Serikat juga dikenal istilah Runauay children yang digunakan bagi anak-anak yang lari dari orang tuanya.
Walaupun pengertian anak jalanan memiliki konotasi yang negatif di beberapa negara, namun pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai anak-anak yang bekerja dijalanan yang bukan hanya sekedar bekerja di sela-sela waktu luang untuk mendapatkan penghasilan, melainkan anak yang karena pekerjaannya maka mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmnai, rohani dan intelektualnya. Hal ini disebabkan antara lain karena jam kerja panjang, beban pekerjaan, lingkungan kerja dan lain sebagainya.
Anak jalanan ini pada umumnya bekerja pada sector informal. Phenomena munculnya anak jalanan ini bukanlah karena adanya transformasi system social ekonomi dan masyarakat pertanian ke masyarakat pra-industri atau karena proses industrialisasi. Phenomena ini muncul dalam bentuk yang sangat eksploratif bersama dengan adanya transformasi social ekonomi masyarakat industrialsasi menuju masyarakat yang kapitalistik.
Kaum marjinal ini selanjutnya mengalami distorsi nilai, diantaranta nilai tentang anak. Anak, dengan demikian bukan hanya dipandang sebagai beban, tetapi sekaligus dipandang sebagai factor ekonomi yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah ekonomi keluarga. Dengan demikian, nilai anak dalam pandangan orang tua atau keluarga tidak lagi dilihat dalam kacamata pendidikan, tetapi dalam kepentingan ekonomi. Sementara itu, nilai pendidikan dan kasih saying semakin menurun. Anak dimotivasi untuk bekerja dan menghasilkan uang.
Dalam konteks permasalahan anak jalanan, masalah kemiskinan dianggap sebagai penyebab utama timbalnya anak jalanan ini. Hal ini dapat ditemukan dari latar belakang geografis, social ekonomi anak yang memang datang dari daerah-daerah dan keluarga miskin di pedesaan maupun kantong kumuh perkotaan. Namun, mengapa mereka tetap bertahan, dan terus saja berdatangan sejalan dengan pesatnya laju pembangunan?
Ada banyak teori yang bisa menejlaskan kontradiksi-kontradiksi antara pembangunan dan keadilan-pemerataan, desa dan kota, kutub besar dan kutub kecil, sehingga lebih jauh bia terpetakan lebih jela persoalan hak asasi anak. Meskipun demikian, kemiskinan bukanlah satu-satunya factor penyebab timbulnya masalah anak jalanan. Dengan demikian, adanya sementara anggapan bahwa masalah anak jalanan akan hilang dengan sendirinya bila permasalahan kemiskinan ini telah dapat diatasi, merupakan pandangan keliru.
Strategi dan penanggulangannya
Kasus-kasus penggusuran , pelarangan, penangkapan, pemukulan yang menimpa anak-anak jalanan juga menjadi bukti bagaimana pembangunan memenangkan struktur formal yang bermodal dan mampu membayar pajak kepada negara, sehingga public space of economy dikuasai dan dimonopoli oleh struktur formal. Selain itu formalisasi juga ditampilkan melalui praktek-praktek yang sama dengan legitimasi nilai bahwa pembangunan hanya akan berjalan akibat kontribusi sector formal. Sementara sector informal, dimana anak-anak jalanan tumbuh dan berkembang, sekali lagi dianggap sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan. Potret pembangunan memang deskriminatif dalam memberlakukan sector informal, baik karena logika ekonomi yang dianut maupun karena legitimasi nilai formal yang melatarinya. Ada banyak perangkat nilai, norma ataupun hokum yang selalu digunakan untuk mencari pembenaran terhadap tindakan itu, Bisa Perda, Program Kebersihan dan ketetiban, peraturan penertiban, atau nilai-nilai social diskriminatif lainnya. Hukum-hukum tersebut tidak mampu dihadapi oleh bocah-bocah kecil yang tidak mempunyai kekuasaan.
Dari urutan di atas dapat dilihat betapa kompleksnya masalah anak jalanan ini sehingga penanggulan anak jalanan ini tidak hanya dapat dilakukan secara efektif bila semua pihak tidak ikut melakukannya seperti pemerintah, LSM, masa media, individu-individu dan organisasi-organisasi keagamaan.
Penanggulangan ini dapat dilakukan dengan pertama: melalui proram aksi langsung. Program ini biasanya ditujukan kepada kelompok sasarannya yaitu para anak jalanan, misalnya saja memberikan pendidikan non-formal, peningkatan pendapatan keluarga, pelayanan kesehata. Tipe pekerjaan ini biasanya yang dilakukan oleh LSM-LSM. Kedua adalah program peningkatan kesadaran masyarakat. Aktivitas program ini untuk menggugah masyarakat untuk mulai tergerak dan peduli terhadap masalah anak jalanan. Kegiatan ini dapat berupa penerbitan bulletin, poster, buku-buku, iklan layanan masyarakat di TV, program pekerja anak di radio dan sebagainya.
Penutup
Masalah anak jalanan adalah masalah yang sangat kompleks yang menjadi masalah kita bersama. Masalah ini tidak dapat ditangani hanya oleh satu pihak saja melainkan harus ditangani bersama-sama oleh berbagai pihak yang perduli permasalahan ini juga dapat diatasi dengan suatu program yang komprehensi dan tidak akan dapat tertangani secara efektif bila dilaksanakan secara persial. Dengan demikian kerja sama antara berbagai pihak, pemerintah, LSM, masa media mutlak diperlukan.
Khusus mengenai aspek hukum yang melindungi anak jalanan yang terpaksa bekerja juga merupakan komponen yang perlu diperhatikan karena masih lemahnya peraturan dan perundang-undangan yang mengatur masalah ini.
Penulis adalah staff litigasi lembaga advokasi anak Indonesia (LAAI) dan mahasiswa FII- USU.
(Sumber: Harian Mimbar Umum, ed. 14 November 1995. Dipublikasikan kembali oleh Media Officer PKPA: Jufri Bulian Ababil)

Belajar..


  • 1.      Orang-orang hebat di bidang apapun bukan beru bekerja, karena mereka ter-inspirasi, namun mereka menjadi ter0inspirasi karena lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi (ernest Newman)
  • 2.      Untuk menguasai suatu ilmu tertentu, langkah pertama yang harus kita ketahui adalah mengenali medan keilmuan tersebut, bagaimana hubungannya dengan keilmuan lian, apa saja struktur keilmuannya dan sebagainya.
  • 3.      Kehidupan manusia itu ibarat sepotong permadani, terdiri dari benang-benang yang saling menjalin membentuk suatu pola. Jika yang kita tarik dan kita lihat hanya sehelai saja dari benang-benang itu, maka keseluruhan permadani tersebut tidak hanya rusak, tapi kita juga berarti memberi nilai yang palsu terhadap benang itu (Judge Learned Hand)
  • 4.      Perbedaan dari seseorang yang sukses dengan yang lainnya bukanlah dari kurangnya kekuatan, bukanlah dari kurangnya pengetahuan, tetapi kurangnya keinginan....”
  • 5.      Masalah dalam kehidupan manusia bukanlah mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, tetapi tidak melakukan apa yang harus dilakukan.
  • 6.      Semua pencapaian, segala kesuksesan dimulai dari sebuah ide (Anonim)
  • 7.      Mengajar bukan disebabkan oleh faktor “kesejahteraan” melainkan faktor “panggilan hati”.
  • 8.      Dalam menghadapi perubahan! Kembangkan skill-skill baru, persiapkan untuk meninggalkan skill dan kebiasaan kolot.
  • 9.      Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam satu cara yang berbeda (dale carnigie)
  • 1.   Di dunia ini berlaku hukum keseimbangan. Bila sesuatu seimbang, maka ia akan menuju kepadasuatu ketidakseimbangan dan bila sesuatu sudah berada pada kondisi ketidakseimbangan, maka akan menuju kepada keseimbangan yang baru dan demikian seterusnya.
  • 11.   Apabila kamu ingin menemukan samudra-samudra baru, pertama-pertama kamu harus punya keberanian untuk meninggalkan pantai (Winston Curchill)
  • 12.  Ingatlah bahwa peluang untuk melakukan perbuatan –perbuatan yang besar mungkin tidak akan pernah datang, tetapi peluang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik akan datang lagi setiap hari (F.W. Faber)
  • 13.  Hidup anda adalah seperti apa yang diciptakan oleh pikiran (mind set) anda (Marcus Aurelius)
  • 14.  Bila anda membicarakan masalah anda, penyakit anda, luka anda maka berarti anda memberikan tambahan umur pada hal-hal yang membuat anda tidak bhagia (thomas deier)
  • 15.  Kesuksesan merupakan hasil dari kemampuan kita untuk bangkit kembali setelah mengalami masalah (Dr. Paul Stolz)
  • 16.  Penanganan yang bijaksana terhadap permasalahan adalah biarkan masalah itu ada namun fokuslah pada solusinya.
  • 17.  Menyelesaikan masalah tanpa masalah.
  • 18.  Masalah adalah harga dari suatu kemajuan, jangan berikan sesuatu pun padaku kecuali masalah ( Charles Kattering)
  • 19.  Hanya dengan usaha yang terus menerus yang akan menghancurkan penghambat kemajuan dan yang akan menyingkirkan tantangan ( Claude M Bristol)
  • 20.  Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja berdiri kukuh , bahkan ia menentramkan amarah ombak dan gelombnag itu (marcus Aurelius)
  • 21.  Kebanyakan orang menyerah pada saat mereka hampir meraih kesuksesan. Mereka menyerah pada garis satu yard sebelum finish. Mereka menyerah pada menit-menit terakhir permainan dimana satu kaki telah menyentuh kesuksesan ( H. Ross Perot)
  • 22.  Baik pengalaman kebethasilan maupun kegagalan pada akhirnya akan menuju kepada satu hal yaitu, keinginan untuk memberbaiki kualitas belajarnya.
  • 23.  Orang akan bisa belajar lebih cepat dengan melakukan sesuatu atau melihat sesuatu yang sudah dilakukan (Gilbert Highet) .

HidupQ Bahagia Jika Slalu didekatmu

cinta itu adalah suatu inspirasi, coba kamu bayangkan jika kamu dengan pacar kamu..

Merpati Putih Saksi Cinta


Terangnya malam ini menjadi saksi kebesaran Allah Swt. Tuhan semesta alam. Tuhan yang menciptakan alam ini beserta seluruh isinya. Gemerlapan bintang-bintang berkelap-kelip seolah melentikan sinarnya bagi siapapun yang memandangnya.
Pancaran cahaya terang dari gedung-gedung pencakar langit mulai berlomba-lomba menghiasi sudut-sudut ramaniya kota Jakarta. Sungguh indah paparan alam yang tiada batasnya. Ini semua menambah kebahagian di hati Ibnu mahaydi revano, yang berhasil meraih beasiswanya ke Jepang. Hal yang dari dulu ia damba-dambakan. Meskipun itu akhirnya ia harus berpisah dengan Syaira rahmadwiyanti, kekasihnya yang sangat ia cintai. Sungguh banyak hal yang dilakukan Syaira hingga ia berhasil menduduki pringkat ke dua dalam penerimaan beasiswa, syairalah yang mengajarinya berbahasa Jepang hingga ia benar-benar menguasainya.
Di sisi lain ia juga sangat tidak ingin berpisah dengan ibu dan adiknya, ibu yang selama ini menjadi orang tua tunggal untuknya dan adik semata wayangnya. Ya, inilah hidup pengorbanan dan perjuangan harus tetap mengiringi jejak langkah seorang insan untuk meraih apa yang di inginkanya, meski harus ada cobaan yang selalu datang menghadang.
Semua orang sangat mengenal Negara Jepang, terlebih dengan tokoh anime-anime yang berasal dari sana. Termasuk Syifa, adiknya. Adiknya ini memang sangat menyukai komik-komik yang di tulis oleh minake midoru. Seorang katunis dari Jepang. Karena i\tulah Ibnu bertekad untuk membelikan poster-poster tentang idola adiknya itu stelah sampai di Jepang nanti.
Terlepas dari lamunanya, tiba-tiba saja ia mendengar suaa pintu kamarnya di ketuk.
“ Nu, Ibnu… ini ibu nak.” Teriak ibunya dari luar kamarnya.
“ Eh, ibu. Ada apa ya bu?.” Jawabnya sambil membuka pintu kamarnya.
“ Kamu belum tidur nak?.”
“Nanti dulu lah bu.”
“ Kamu Lihat tuh sudah jam berapa.”
Ibnu melirik ke jam dinding yang ada di kamarnya.
“ Oh iya bu, sudah malam. Kalau gitu Ibnu tidur dulu ya bu.”
“ Jangan lupa tuup jendela kamarmu.”
“ Beres bu.”
Setelah ibunya pergi dari kamarnya. Ibnu langsung menutup pintu dan jendela kamranya rapat-rapat. Baru sejenak ia rebahkan badanya di atas ranjang tempat tidurnya, ia lngsung terlelap dengan alunan mimpi yang menari indah dalm tidurnya.
Ibnu mahaydi revano. Seorang pemuda berusia 18 tahun, usia yang masih sangat muda. Bahkan baru satu tahun ini ia lulus dari sekolah menengah atas. Hanya satu harapanya setelah ini, membantu ibunya untuk membiayai adiknya sekoalh setelah lulus SMP nanti karena saat ini adiknya baru duduk di bangku SD.
Saat ini bukanlah nasib yang akan menentukanya, bukanlah kebetulan yang akan mensukseskanya, tapi usaha, doa dan semangatlah yang akan menentekan masa depanya. Menjadi yang terbaik dari semua yang terbaik. Karena hidup adalah perjuangan, impian adalah kesempatan untuk membuka peluang menjadi uang. Tak akan ada kesempatan kedua saat meyia-nyiakan kesempatan yang ada. Tak ada kata meyerah untuk sebuah mimpi. Meski jalan yang terjang sekalipun.
Hari ini adalah hari terakhir bagi Ibnu untuk berkumpul bersama keluarga dan kekasihnya. sebab besok ia sudah harus berangkat meninggalkan tanah air tercinta. Tawa, canda, sandaw, dan guraw mereka lontarkan dengan penuh suka cita. Hingga akhirnya Ibnu memberikan saseuati pada Syaira.
“ Bee, ini untuk kamu.” Ucap Ibnu.
“ Burung merpati?.”
“ Iya, kata orang burung merpati putih itu saksi cinta. Jadi aku berikan ini sebagai saksi cinta aku kepadamu. Rawat merpati ini baik-baik yah.”
“ Ibnu, apa kamu serius?.”
“ Apa mata aku menunjukan kalau aku berbohong padamu?.”
Syaira langsung terdiam sambil menerima merpati pemberian Ibnu.
“ Oh iya, Ibnu, terima gantungan merpati ku ini juga yah.”
Ibnu pun meyulurkan tanganya sambil meraih gantungan yang di berikan oleh Syaira. Memang berat rasanya berpisah dengan orang yang sangat di cintai. Begitupun dengan Ibnu ia harus rela berpisah dengan ketiga orang yang sangat ia cinta.
Ia sangat bersyukur saat ia pertama mengenal Syaira. Seluruh hidupnya berubah drastic. Ibnu yang dulu sangat jauh dari tuhanya, kini malah sebaliknya. Ibnu yang dulu sangat tidak perduli dengan keluarganya kini ia sangat menyayangi mereka. Satu yang ia sesalkan. Ia justru sadar dari orang lain, bukan karena dirinya sendiri, bahkan ia baru sadar akan semua yang di lakukanya saat ayahnya pergi untuk slama-lamanya. Namun itu semua sudah menjadi takdir yang digariskan Allah SWT. Untuk hidupnya, harus tetap ia lewati sebagian dari hidupnya yang singkat.
Terkadang air matanya meleleh, begitu ia mengingat betapa kejamnya kelakuanya pada masa itu. Kini penyesalan itu benar-benar terjadi, hanya kepedihan hati yang bisa ia lakukan saat ini.
Hampir sepanjang malam Ibnu tak henti-hentinya memandangi gantungan kunci merpati yang di berikan oleh Syaira padanya.
“ Bee, aku janji padamu, aku akan selalu mengingatmu, dan tidak akan pernah melupakanmu walau raga ini harus berpisah denganmu.” Ucapnya sambil memandangi gantungan kunci itu.
Tak terasa memang, kini sudah tiba saatnya Ibnu harus berangkat menuju negeri sakura itu. Sudah dari jam lima subuh ia bersiap-siap, sampai ia menunggu tiga jam lamanya untuk jemputan menuju bandara.
Dengan senyum mengemabang di bibirnya, Syaira datang mendekati Ibnu.
“ Nu, jaga dirimu baik-baik yah nak.” Ucap ibunya sambil memeluknya.
“ Pasti bu, ibu juga harus jaga diri ibu baik-baik. Ibnu nggak mau ibu sakit.”
“ Pasti nak, pasti.”
Ibnu tersenyum sambil menatap wajah ibunya.
“ Syifa, jangan nakal ya dik. Kasihan ibu kalau kamu nakal, oh iya, kamu jaga diri kamu yah.”
“ Iya bang.”
“ Abang punya satu permintaan.”
“ Apa itu bang?.”
“ Abang mau kamu lebih rajin lagi belajarnya, supaya suatu saat nanti ibu dan abang bangga padamu.”
“ Iya bang. Syifa janji.”
Ibnu kembali tersenyum sambil memeluk adik semata wayangnya itu.
“ Bee, aku titip ibu dan Syifa yah.” Ucap Ibnu pada Syaira.
“ Tanpa kamu minta pun aku akan melakukanya.”
“ Aku sayang kamu bee, kamu juga harus merawat merpati yang ku berikan padamu, agar merpati itu bisa tumbuh dan menjadi merpati yang hebat.”
Syaira tersenyum menjawab perkataan Ibnu. Begitupun dengan ibnu, setitik air mata mentes di pipinya begitu ia beranjak masuk ke dalam mobil.
Perjalanan menuju bandara amat begitu nyaman di tambah dengan pak sopir yang menemani mereka semua bercana ria. Meskipun hanya 20 orang yang lulus dalam penyeleksian itu dan hanya ada lima orang yang satu mobil denganya, pak Abduh selaku penanggung jawab para calon pelajar itu sangat menikmati dan senang dapat berjumpa dengan anak-anak yang akan membanggakan nama Indonesia.
Ibnu sangat beruntung, karena salah satu temanya, Aris berhasil lulus dan kini bersama denganya dalam satu mobil. Yah walaupun Ibnu tahu Aris tidak mungkin serius dalam hal ini, karena dari dulu Aris memang tergolong anak yang cuek.
“ Ris, setahuku, kamu anak orang kaya, kenapa kamu mau ikut beasiswa ini?, orang kaya jaman sekarang kan selalu gengsi dengan yang gratisan.”
“ Masa sih?, kok aku nggak yah. Kan gak semua orang kaya Nu, kaya gitu. Buktinya aku nggak kan.”
“ Emm, gitu yah, oh iya sebenarnya apa sih yang membuat kamu tertarik dengan beasiswa ini?.”
“ Yah sebenarnya sih ini yang aku mau, bahkan aku sampai ribut sama orang tuaku soal ini. Mereka melarangku untuk ikut program ini karena bagi mereka itu semua akan menurunkan reputasi mereka. Tapi itu semua tidak penting bagiku.”
“ Ya ampun, kamu ini. Dari SD nggak pernah berubah ya.”
Sepanjang perjalanan menuju bandara mereka lalui dengan obrolan-obrolan karena memang sudah lama sekali mereka tidak bertemu.
Udara segar menyambut mereka begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sayup-sayup angina berhembus masuk ke sela-sela pakainya. Walaupun hari tak lagi pagi, namun inilah hari yang tak mungkin di lupakan olehnya. Berbeda sekali dengan Aris yang sudah sering pergi ke bandara, apalagi pergi ke Jepang.
Mereka semua masuk kedalam pesawat setelah menyerahkan password dan beberapa kartu penting lainya. Pesawat pun segera berangkat meninggalkan bandara melintasi langit yang biru nan luas. Walupun baru beberapa jam saja Ibnu pergi dari kampung halamanya, kini ia sudah merasa sangat merindukan mereka semua. Ya mungkin iniah rasa cinta yang sebenarnya dari dalam dirinya. Meski begitu Ibnu tetap tersenyum sambil melihat ke luar jendela pesawat sembaring mengenang semua kenangan manis bersama orang terkasihnya.
Detik demi detik berlalu, menitpun merubah jam menjadi hari. Sudah dua hari ini mereka semua berada di dalam peswat. Sungguh perjalanan yang amat melelahkan dan membutuhkan stamina yang banyak.
Setiba mereka di bandara, bus yang akan membawa mereka semua menuju penginapan telah menunggu mereka di luar pintu keluar. Dengan cepat mereka satu persatu mereka semua masuk ke dalam Bus.
Perjalanan pertama menuju kota Tokyo untuk mengitari dan memperkenalkan universitas Tokyo kepada mereka. Sungguh senang hati Ibnu melihat arus lalu lintas yang begitu lancer. Dan beberapa pohon sakura mulai menampakan bunga-bunganya di pinggir-pinggir jalan kota Tokyo. Alangkah indahanya negeri Jepang, tak salah memang bila negeri ini dejuluki Negri sakura.
“ Ris, ternyata Jepang seindah ini yah. Seluruh bangunan megah tersusun rapi.” Ucap Ibnu.
“ Ini belum seluruhnya Nu, masih banyak yang lebih indah dari ini.”
“ Yang benar?.”
“ Kalau aku ada waktu aku pasti akan menunjukanya padamu.”
Ibnu terdiam sambil tersenyum ke luar jendela bus.
Hampir seharian mereka semua berkeliling melihat indahnya ibukota Negara Jepang itu. Kini mereka semua beranjak pergi menuju penginapan Hatoyama so so-hoan.
Seluruhnya tertidur pulas di dalam bus, kecuali Aris yang masih terjaga. Seluruh ingatanya seolah kembali hadir saat ia dan keluarganya berlibur di Jepang. Rasanya sudah lama sekali semenjak kejadian itu, karena kini ibu bapaknya benar-benar sibuk dengan kehidupan masing-masing.
“ Nu, bangun Nu. Kita sudah sampai tuh.” Ucap Aris membangunkan Ibnu yang masih terlelap.
Ibnu segera bangun dan melihat keluar.
“ Jadi ini penginapanya.”
“ Iya. Ayo kita keluar. Yang lain sudah masuk lebih dulu ke dalam.”
“ Oh ya, baiklah ayo.”
Aris dan Ibnu bergegas masuk kedalam kamar mereka setelah di berikan kunci oleh penjaga penginapan ini.
“ Arigato gozaimasu.” (terima kasih banyak). Ucap Aris begitu menerima kunci kamarnya. Begitupun dengan Ibnu.
Begitu Ibnu sampai di dalam kamarnya, seluruh badanya seolah langsung ingin merasakan kasur yang halus dan nyaman itu. Rasa lelah dan letih memang sudah menyelimutinya sejak pagi tadi. Karena itulah ia langsung tertidur setelah merebahkan dirinya.
Baru saja beberapa saat Ibnu memejamkab matanya tiba-tiba…
“ Ibnu bangun. Makan malam sudah siap.” Ucap Aris sambil mengetuk pintu kamarnya.
“ Aku baru saja tertidur Ris.” Jawabnya sambil membuka pintunya.
“ Yang lain sudah menunggumu. Cepatlah.”
“ Baiklah, sebentar yah aku mandi dulu.”
Aris kembali bersama dengan yang lainya, menu makanan hari ini memang tak jauh-jauh dari onigiri (nasi kepal), sushi ,dan segelas ocha (the hijau). Untuk menghangatkan tubuh mereka.
Setelah semua lengkap dan Ibnu telah datang mereka semuapun mulai menyantap hidangan yang di sediakan untuk mereka.